Penyakit asam lambung dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah dilema yang awam dihadapi oleh banyak orang. Asam lambung adalah cairan asam yang diproduksi oleh lambung untuk membantu mencerna makanan. Namun, ketika asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus), hal ini dapat menyebabkan keluhan yang tidak menyenangkan seperti nyeri ulu hati, panas atau terbakar di dada, dan rasa asam di mulut. Situasi ini diketahui sebagai GERD, yang adalah penyakit asam lambung yang terus-menerus.
Penting bagi penderita asam lambung dan GERD untuk memahami bahwa pola makan dan gaya hidup sehat benar-benar berdampak dalam mengelola situasi ini. Makanan dan minuman tertentu dapat memicu produksi asam lambung yang lebih slot depo 5k qris tinggi atau melepaskan relaksasi otot pada katup antara lambung dan esofagus, yang dinamakan sfingter esofagus bawah. Pola hidup yang tidak sehat seperti mengisap rokok, konsumsi alkohol, dan kurangnya aktivitas fisik juga dapat memperburuk gejala GERD.
Dalam mengelola asam lambung dan GERD, disiplin dalam memilih makanan benar-benar penting. Berikut adalah sejumlah pantangan asam lambung dan GERD yang sebaiknya dihindari, seperti yang sudah dirangkum Liputan6.com dari bermacam sumber, Rabu (22/5/2024).
Makanan yang Semestinya Dihindari Penderita Asam Lambung dan GERD
Asam lambung dan gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah situasi yang ditandai dengan naiknya asam lambung ke kerongkongan, yang menyebabkan gejala seperti nyeri ulu hati, sensasi terbakar di dada, dan mulas. Diet makanan yang salah dapat memperburuk gejala dan memicu flare-up asam lambung. Oleh karena itu, penting untuk menghindari sebagian macam makanan yang dapat memicu produksi asam lambung atau merusak lapisan pelindung dalam kerongkongan. Tulisan ini akan membahas makanan-makanan yang perlu dihindari atau menjadi pantangan bagi penderita asam lambung dan GERD guna membantu mengendalikan gejala dan menjaga kesehatan saluran pencernaan.
1. Makanan Tinggi Lemak
Makanan tinggi lemak menjadi salah satu pantangan bagi penderita asam lambung dan GERD karena lemak susah dicerna oleh perut. Dikala makanan tinggi lemak masuk ke dalam lambung, tubuh memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencerna lemak hal yang demikian. Progres pencernaan yang lambat ini dapat menyebabkan peningkatan produksi asam lambung dan mengganggu pergerakan makanan dari lambung ke usus.
Kecuali itu, makanan tinggi lemak juga dapat menstimulus produksi hormon gastrin, yang bertanggung jawab meningkatkan produksi asam lambung. Alhasil, jumlah asam lambung yang berlebihan dapat mengiritasi dinding lambung dan kerongkongan, menyebabkan gejala penyakit asam lambung dan GERD seperti rasa terbakar atau nyeri di bagian dada, rasa pahit di mulut, dan mual.
Sebagian figur makanan tinggi lemak yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam lambung dan GERD mencakup makanan berlemak seperti daging merah berlemak, makanan olahan, makanan kencang saji, makanan kaya kolesterol seperti makanan gorengan, serta produk susu tinggi lemak seperti mentega, keju lemak, dan es krim.
Untuk mengendalikan asam lambung dan gejala GERD, penting bagi penderita untuk memandang pola makan dan menghindari konsumsi makanan tinggi lemak. Sebaiknya, pilih makanan rendah lemak seperti daging tanpa lemak, ikan, sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Mengkonsumsi makanan yang sehat dan rendah lemak dapat membantu mengurangi gejala asam lambung dan membikin situasi menjadi lebih bagus.
2. Makanan Pedas
Makanan Pedas sudah lama diketahui sebagai salah satu trigger atau pemicu utama bagi penderita penyakit asam lambung dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Dikala ini disebabkan oleh kandungan zat aktif yang terdapat dalam makanan pedas, seperti capsaicin.
Capsaicin adalah senyawa yang memberikan sensasi panas pada makanan pedas. Dikala dikonsumsi, capsaicin dapat menstimulus produksi asam lambung yang berlebihan, menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan. Bagi penderita asam lambung dan GERD, situasi ini benar-benar tidak diharapkan, karena dapat memicu gejala seperti nyeri ulu hati, mulas, dan sensasi terbakar di dada secara berulang.
Kecuali itu, makanan pedas juga dapat merusak lapisan pelindung kerongkongan, yang dapat mengakibatkan iritasi dan peradangan. Situasi ini dapat memperparah gejala asam lambung dan GERD, serta memperburuk situasi liniar esofagus.