Mengenang Ki Hajar Dewantara, Lahirnya Hari Pendidikan Nasional

Jakarta – Setiap tanggal 2 Mei, Indonesia memperingatinya sebagai Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas. Di balik peringatan hari tersebut, terbukti ada sosok yang sangat berjasa dalam pendidikan Indonesia merupakan Ki Hajar Dewantara.

Atas dedikasinya yang besar bagi pendidikan tanah air, Ki Hajar Dewantara kemudian ditentukan sebagai pahlawan nasional. Malahan, hari kelahirannya dihasilkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Namanya juga dicatat sebagai salah satu kapal perang yang ada di Indonesia merupakan KRI Ki Hajar Dewantara. Selain itu, potret sosok Ki Hajar Dewantara diabadikan dalam uang kertas Rp 20.000 edisi tahun 1998.

Apalagi hal istimewa dari sosok Ki Hajar Dewantara sehingga menjadi sosok penting di balik sejarah lahirnya Hari Pendidikan Nasional?

Perjalanan Ki Hajar Dewantara Membangun Pendidikan

Mengutip buku Ide Pahlawan Indonesia: Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Nasional oleh Hafidz Muftisany, dia merupakan sosok yang gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia baik lewat sistem politik, sosial, sampai pendidikan. Ki Hajar Dewantara merupakan pribadi yang bebas dan senang menyangkal feodalisme.

Dedikasinya sangat tinggi terutamanya dalam hal pendidikan. Semenjak kecil, dia telah sangat menyenangi sekolah.

Meskipun dia terlahir dari keluarga ningrat, sosoknya tak menyenangi membedakan status. Dia dapat bermain dan belajar dengan siapa saja.

Pengorbanan Ki Hajar Dewantara diawali ketika dia memberontak pemerintah kolonial Belanda. Saat itu dia merasa bahwa Belanda tak mensejahterakan rakyat Indonesia, terutamanya dalam hal sekolah.

Menurutnya, dunia pendidikan sangat perlu bagi rakyat kecil supaya dapat membuat mereka cerdas, mandiri dan bebas. Oleh sebab itu, walhasil Ki Hajar Dewantara mendirikan lembaga pendidikan “Taman Siswa”

Perguruan tersebut didirikan pada 3 Juli 1922 kemudian diketahui sebagai Nationaal Onderwijs Instituut atau Perguruan Nasional Taman Siswa. Perguruan ini menanamkan rasa kebangsaan bagi siswanya.

Tidak sampai di sana, Ki Hajar Dewantara dan kawan-kawannya mendirikan sekolah setingkat SMP merupakan “Mulo Kweekschool”. Sekolah-sekolah yang dia dirikan itu sampai ketika ini diyakini sebagai fondasi dalam pembangunan pendidikan di Indonesia.

Gagasannya yang berbunyi “Ing Ngarsa https://rachelhouse.org/ Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa” dan “Tut Wuri Handayani” sekarang menjadi motto yang mencerminkan motivasi menuntut ilmu.

Biografi Singkat Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara lahir pada 2 Mei tahun 1889 di Yogyakarta. Dia lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Suryaningrat, sebagaimana digambarkan dalam buku Ki Hadjar Dewantara: Bapak Pendidikan Bangsa Indonesia karya Pungkit Wijaya (2018).

Dia juga keturunan keluarga ningrat dan merupakan anak ke-5 dari Kanjeng Pangeran Harjo Suryaningrat, putra dari Kanjeng Gusti Pangeran Hadipati Harjo Surjosasraningrat yang juga diketahui sebagai Paku Alam III.

Ki Hajar Dewantara mengganti nama kecilnya pada umur 40 tahun. Dia menggantinya pantas kelaziman di masyarakat Jawa pada ketika itu.

Riwayat pendidikan Ki Hajar Dewantara pernah belajar di sekolah dasar di Europeesche Lagere School (ELS), yang merupakan sekolah dasar khusus bagi para anak Eropa. Lalu, dia melanjutkan pendidikan di Kweekschool atau Sekolah Guru di Yogyakarta.

SHARE NOW

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *